Pada awal Juli 2025, muncul sebuah inisiatif hangat dari ruang percakapan WhatsApp. Bukan dari institusi formal atau pengumuman resmi, melainkan dari hati yang merindukan temu. Grup “Silaturahmi Lintas Generasi FIKT” terbentuk bukan karena rutinitas organisasi, tetapi karena rasa kehilangan yang membekas dan kerinduan yang tak terbendung.
Pak Martono, tokoh yang sudah lama aktif dalam lingkaran komunitas Temanggungan, menjadi penggagas grup ini. Ia menginisiasi grup sebagai respons atas suara para senior Temanggungan yang terucap dalam dua momen duka—wafatnya suami Mbak Syan di RS Ukrida dan kepergian Bapak Haryono di Bogor. Dalam momen duka tersebut, muncul harapan: agar ada pertemuan lintas generasi, ruang temu untuk menjalin kembali benang merah silaturahmi yang mulai longgar.
Awal Sebuah Ide: Dari Duka Menjadi Doa
“Kita jarang ketemu. Selalu bertemu saat duka.” Kalimat sederhana ini bergema dalam percakapan para anggota FIKT yang hadir di pemakaman. Bukan hanya rasa kehilangan personal, tetapi juga kesadaran bahwa ikatan lintas generasi ini mulai memudar.
Di sinilah ide itu muncul: sebuah pertemuan yang mempertemukan semua angkatan, dari yang paling senior hingga generasi muda. Bukan hanya untuk bertegur sapa, tetapi untuk menyatukan kembali visi kebersamaan FIKT. Dari sini, grup WhatsApp dibuat, dan pesan pertama yang dikirim Martono langsung mengundang respons positif.
Sambutan Hangat dari Berbagai Generasi
Tak butuh waktu lama, grup WhatsApp yang awalnya hanya berisi beberapa orang, mulai dipenuhi anggota dari berbagai angkatan. Ada yang pernah aktif di awal pembentukan FIKT, ada yang baru mendengar nama FIKT hari itu juga. Namun benang merahnya satu: semuanya adalah Kadang Temanggung.
Respon yang datang bukan sekadar basa-basi. Banyak yang menyambut dengan haru, menyampaikan kenangan masa lalu, dan langsung mengusulkan kegiatan nyata. Dari situ berkembang ide-ide kegiatan yang tidak sekadar reuni, tetapi juga memiliki makna dan manfaat sosial.
Menenun Rencana: Dari Obrolan Menuju Aksi
Dalam percakapan grup, muncul sejumlah ide kegiatan. Berikut beberapa poin yang mengemuka dan mulai dirumuskan sebagai rencana bersama:
- Sarasehan Lintas Generasi FIKT
Pertemuan utama yang mempertemukan para senior dan generasi muda dalam satu forum terbuka. Di sini, semua bisa berbagi cerita, pengalaman, dan gagasan untuk masa depan FIKT. Tema yang diusulkan: “Menjaga Akar, Merajut Jejak, Menembus Zaman.” - Forum Inspiratif Temanggungan
Sesi berbagi dari para Kadang Temanggung yang sukses di berbagai bidang. Tujuannya untuk menginspirasi dan memotivasi generasi muda agar tetap bangga dan terhubung dengan identitas daerah asal. - Pentas Seni dan Budaya Temanggung
Sebagai wujud kecintaan pada budaya lokal, direncanakan acara hiburan yang menampilkan seni khas Temanggung, baik musik, tari, maupun kuliner. - Pemetaan Potensi Anggota
Pendataan ulang anggota FIKT dan pemetaan potensi individu agar jejaring ini bisa saling bantu, saling dukung, dan saling tumbuh. - Ziarah dan Napak Tilas
Mengunjungi tokoh-tokoh pendahulu dan tempat bersejarah yang menjadi saksi perkembangan komunitas Temanggungan, sebagai refleksi sekaligus penghormatan.
Tantangan yang Dihadapi
Tak dipungkiri, beberapa tantangan juga muncul dalam diskusi:
- Kesibukan masing-masing anggota membuat sulit mencari waktu yang pas.
- Perbedaan generasi kadang melahirkan perbedaan selera dan pendekatan.
- Perlu panitia kecil yang solid untuk memastikan semua berjalan baik.
Namun semangat untuk menyambung silaturahmi jauh lebih besar. Banyak anggota menawarkan diri menjadi relawan, menyediakan tempat, hingga menyiapkan logistik. Energi ini menjadi bahan bakar utama yang membuat wacana berubah menjadi rencana.
FIKT: Lebih dari Sekadar Forum
Bagi sebagian orang, FIKT mungkin hanya nama forum. Tapi bagi mereka yang tergabung dalam grup ini, FIKT adalah rumah kedua, tempat nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas hidup.
Silaturahmi lintas generasi bukan hanya mempertemukan orang, tapi mempertemukan waktu. Ia menyambung masa lalu, menyalakan semangat hari ini, dan menyiapkan masa depan. Dalam forum ini, yang tua memberi hikmah, yang muda memberi tenaga, dan semua belajar menjadi manusia yang lebih utuh.
Menuju Pertemuan FIKT Lintas Generasi
Dalam percakapan yang terus berkembang, mulai dibentuk tim kecil untuk mempersiapkan pertemuan akbar ini. Ada yang bertugas menghubungi alumni, membuat undangan, menyiapkan lokasi, hingga menyusun agenda acara.
Lokasi yang diusulkan sementara adalah di Temanggung, kota yang menjadi akar bersama. Namun, beberapa opsi lain juga dibuka untuk mengakomodasi anggota yang tersebar di berbagai kota.
Penutup: Karena Silaturahmi Adalah Jalan Pulang
Inisiatif kecil ini lahir dari hati, bukan dari instruksi. Ia tumbuh dari duka, tapi bergerak menuju harapan. Ia mungkin sederhana—sekadar grup WhatsApp—tapi dampaknya bisa panjang: menghidupkan kembali semangat kolektif yang lama terpendam.
Dalam dunia yang serba cepat dan individualistik, pertemuan lintas generasi seperti ini adalah oase. Ia mengingatkan kita siapa kita, dari mana kita berasal, dan untuk apa kita saling mengenal. Silaturahmi adalah jalan pulang. Dan bagi FIKT, jalan itu kini sedang dibangun kembali—dengan cinta, kenangan, dan komitmen bersama.
Mari kita rawat jalan ini. Karena dalam silaturahmi, kita menemukan bukan hanya orang lain, tetapi juga diri kita sendiri yang pernah hilang.
Kita tunggu update selanjutya