Temanggung [DESA MERDEKA] – Pemandangan kurang sedap berupa tumpukan sampah di Desa Bandunggede, Kecamatan Kedu, mengetuk hati Wakil Bupati Temanggung, Nadia Muna. Alih-alih memberikan teguran, Nadia memilih jalan edukatif. Ia mengajak Kepala Desa Bandunggede, Sulistyono, untuk menimba ilmu pengelolaan sampah langsung ke “sekolah” terbaik di tingkat Jawa Tengah, yakni TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) Desa Tanurejo, Kecamatan Bansari, pada Rabu (7/5/2025).
Keprihatinan Wabup Nadia bukan tanpa alasan. Pengelolaan sampah yang belum optimal di berbagai wilayah Temanggung memang menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten. Tumpukan sampah, termasuk yang terjadi di TPS3R Manunggal Ngudi Resik Desa Bandunggede, tak jarang memicu keluhan warga lantaran menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi masalah lingkungan.
Melihat kondisi tersebut, Nadia mengambil inisiatif proaktif. Ia menggandeng Sulistyono untuk melihat dari dekat bagaimana Desa Tanurejo berhasil menyulap sampah menjadi berkah. “Ternyata Desa Tanurejo ini adalah salah satu TPS3R yang mendapatkan penghargaan sebagai desa mandiri sampah yang baik di tingkat Jawa Tengah. Saya mengajak Kades Bandunggede untuk bisa belajar pengelolaan sampah di sini,” ungkap Nadia dengan antusias.
Keduanya pun menyaksikan langsung betapa apiknya sistem pengelolaan sampah di Tanurejo. Sampah-sampah dipilah dan diolah dengan benar, meminimalisir dampak buruk bagi lingkungan. Bahkan, sampah organik diolah menjadi pupuk yang bernilai ekonomis, menambah pundi-pundi kesejahteraan bagi para pengelola TPS3R. “Kita lihat tadi sangat luar biasa, sampah-sampah dikelola dengan baik sampai dengan sampah organik yang sudah diproduksi sebagai pupuk. Alhamdulillah, bisa menambah kesejahteraan bagi pengurus sampah yang ada di TPS3R ini,” tutur Nadia.
Kunjungan ini menjadi oase inspirasi bagi Desa Bandunggede. Sebelumnya, saat meninjau TPS3R Manunggal Ngudi Resik pada 23 April lalu, Wabup Nadia mendapati kondisi yang memprihatinkan. TPS3R tersebut kewalahan menampung volume sampah yang terus meningkat. Lebih jauh lagi, pengelolaan sampah masih menggunakan metode dumping, yakni ditimbun begitu saja tanpa proses pengolahan yang memadai.
Dengan melihat langsung keberhasilan Tanurejo, Nadia menaruh harapan besar agar seluruh TPS3R di Kabupaten Temanggung dapat berdaya dan mandiri dalam mengelola sampah. Ia juga melihat potensi nilai tambah dari pengolahan sampah. “Harapan ke depan, saya ingin seluruh TPS3R di Kabupaten Temanggung berdaya, sehingga pengelolaan sampah di desa bisa mandiri. Selain itu, bisa saja dari pengolahan sampah, ada barang yang masih bisa dimanfaatkan menjadi produk-produk yang luar biasa, untuk menambah kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkasnya penuh harap.
Sumber Berita: https://desamerdeka.id/wabup-temanggung-berguru-kelola-sampah-ke-desa-percontohan/